Harga HP di Plaza Millenium Medan β Kamu lagi berdomisili di Medan? sedang mencari toko hp dan akan membeli hp? kami sarankan kamu untuk datang ke Plaza Millenium Medan. Medan adalah ibu kota Provinsi Sumatera Utara, juga termasuk kota terbesar ke β 3 setelah DKI Jakarta dan Surabaya. Banyaknya penjual hp atau toko hp di Medan ini, membuat tantangan bagi kami untuk menemukan toko yang sering dikunjungi oleh masyarakat. Dalam website ini, kami sediakan daftar harga hp yang tersedia di Plaza Millenium Medan, untuk memudahkan kamu dalam mencari daftar harga hp dan stok yang ada pada saat ini. Plaza Millenium Medan merupakan sebuah pusat perbelanjaan yang sudah berdiri sejak tahun 1990 , toko ini khusus untuk penjualan alat elektronik saja. Tetapi kamu tisak perlu khawatir karena Plaza Millenium Medan juga menyediakan kebutuhan sehari β hari, dan tak jarang juga digunakan untuk melaksanakan berbagai event β event. Salah beberapa Plaza Millenium Medan menyediakan showroom atau konter hp terlengkap, termurah, dan terlaris di Medan. Toko ini memiliki sub konter sesuai dengan merk hp dan menyediakan berbagai merk hp seperti, Samsung, vivo, oppo, realme, iPhone, dan sebagainya. Plaza Millenium Medan selalu memberikan diskon, promo, cashback, bahkan gift kepada pembeli. Toko ini selalu memberikan pelayanan yang ramah dan cepat, sehingga membuat pelanggan nyaman berbelanja hp disini. Toko ini memiliki beberapa subtoko di dalamnya yang dipisahkan berdasarkan merk hp. Plaza Millenium Medan hanya menyediakan hp dalam kondisi baru, dan produk second yang ada di beberapa toko tertentu saja. Selain itu Plaza Millenium Medan menyediakan tempat sevice jugaa lohh, jadi buat kamu yang mengalami masalah pada hp kamu, kamu dapat memperbaikinya di sini. Tetapi tidak perlu khawatir karena plaza ini memiliki toko hp yang official atau langsung dijual oleh pelayan dari merk hp tersebut. Plaza Millenium Medan memiliki pelayanan yang ramah, jujur, dan cepat. Jika kamu memiliki kendala dalam mencari hp, kamu bisa meminta rekomendasi kepada pihak pelayan untuk memberikan review tiap β tiap hp yang sesuai dengan kamu lohh. Untuk metode pembayaran, kamu bisa membayarnya dengan cara debit, cash, dan transfer. Jadi kamu tidak perlu takut jika tidak membawa uang tunai, karena Plaza Millenium Medan selalu memberikan kemudahan bagi pelanggannya. Alamat Plaza Millenium MedanDaftar Harga HP di Plaza Millenium Medan 2023RedmiOppoiPhoneSamsungRealmeVivo Alamat Plaza Millenium Medan Plaza Millenium Medan beralamatkan di Jl. Amal Luhur Nomor 10, Dwi Kora, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara. Lokasinya tidak jauh dari Universitas Sari Mutiara Indonesia USM Indonesia. Lokasinya yang berada di tengah β tengah kota dan berada di pusat perbelanjaan, sehingga memudahkan bagi pelanggannya untuk mencari Plaza ini. Toko ini buka setiap hari mulai pukul dan tutup pada pukul WIB. Seperti dalam ulasan di google maps yang diunggah oleh Choirudin Lcp βMall terbesar khusus penjualan produk IT, mulai HP, Tablet, Laptop, Komputer, dll. Akses ke mall bisa dengan banyak rute angkot dan tersedia juga bis ELF dari bandara kuala namu ke mall paladium pulang pergi yang berangkat setiap 1 jam sekali.β Redmi Cek Spesifikasi HP RedmiXiaomi Redmi 9A Xiaomi Redmi 9C Xiaomi Redmi 10 Xiaomi Redmi 10a Xiaomi Redmi Note 10 Xiaomi Redmi Note 10 Pro Xiaomi Redmi Note 11 Xiaomi Redmi Note 11 Pro Oppo Cek Spesifikasi HP OPPOOppo A16 Oppo A16e Oppo A76 Oppo A54 Oppo A55 Oppo A96 Oppo Reno7 Oppo Reno7 Z iPhone Cek Spesifikasi HP iPhoneIphone 7 Plus Klik disini Cek Harga iPhone 8 Plus Klik disini Cek Harga iPhone XR Klik disini Cek Harga iPhone XS MAX Klik disini Cek Harga iPhone 11 Klik disini Cek Harga iPhone 11 Pro Max Klik disini Cek Harga iPhone 12 Pro Max Klik disini Cek Harga Iphone 13 Pro Max Klik disini Cek Harga Samsung Cek Spesifikasi HP SamsungSamsung Galaxy A03 Klik disini Cek Harga Samsung Galaxy A03s Klik disini Cek Harga Samsung Galaxy A13 Klik disini Cek Harga Samsung galaxy A22 Klik disini Cek Harga Samsung galaxy A23 Klik disini Cek Harga Samsung galaxy A23 Klik disini Cek Harga Samsung galaxy M12 Klik disini Cek Harga Realme Cek Spesifikasi HP RealmeRealme 9i Klik disini Cek Harga Realme C11 Klik disini Cek Harga Realme C21Y Klik disini Cek Harga Realme Narzo 50i Klik disini Cek Harga Vivo Cek Spesifikasi HP VivoVivo Y21 Klik disini Cek Harga Vivo Y21T Klik disini Cek Harga Vivo Y15s Klik disini Cek Harga Vivo Y33T Klik disini Cek Harga Vivo V23 Klik disini Cek HargaJelangHUT RI ke-77, Millenium ICT Centre memberikan promo menonton bagi warga yang memiliki unsur nama 'Agus'. Diantaranya seperti Agustinus, Agustina atau Agustiawan memiliki kesempatan nonton dan dapat snack gratis. "Kami siapkan 77 tiket gratis untuk warga Medan yang bernama unsur Agus yang lahir di bulan Agustus," ungkap ungkap Angkot - Jadwal, Rute, dan PemberhentianAngkotAngkot adalah penyedia transportasi umum di Medan yang mengoperasikan Bis memiliki 28 Bis rute di Medan dengan 1010 Bis rute mereka mencakup area dari Utara Kota Medan dengan satu pemberhentian di Jalan Deli, 4 ke Selatan Kota Medan dengan satu pemberhentian di Jalan Lapangan Golf, 3. Pemberhentian paling barat mereka adalah Gang Pondok Bambu Rindang, 1 Kota Medan dan pemberhentian paling timur adalah Riviera Kota Medan.Untuk peringatan layanan Angkot, silahkan kunjungi situs web Moovit untuk info waktu sebenarnya pada status bis, keterlambatan bis, perubahan rute bis, perubahan pemberhentian dan perubahan layanan adalah penyedia transportasi umum di Medan yang mengoperasikan Bis memiliki 28 Bis rute di Medan dengan 1010 Bis rute mereka mencakup area dari Utara Kota Medan dengan satu pemberhentian di Jalan Deli, 4 ke Selatan Kota Medan dengan satu pemberhentian di Jalan Lapangan Golf, 3. Pemberhentian paling barat mereka adalah Gang Pondok Bambu Rindang, 1 Kota Medan dan pemberhentian paling timur adalah Riviera Kota Medan.Angkot memiliki Bis rute yang beroperasi di Medan termasuk Kota terpanjang dari Angkot adalah 69. Bis rute dimulai dari Jalan Gabion, 4 Kota Medan dan berakhir di Jl. Bunga Turi Kota Medan. Ini mencakup lebih dari 43 km dan 102 terpendek adalah 08. Jalur Bis ini dimulai dari Gang Tapian Nauli, 8 Kota Medan dan berakhir di Jalan Pancing, 11 Kota Medan. Ini berjalan sejauh 15 km dengan 28 Wawasan Moovit, jalur yang paling populer untuk Angkot adalah .Biaya dan harga dari jenis tiket yang berbeda dapat berubah, berdasarkan beberapa faktor. Silakan periksa aplikasi Moovit untuk melihat bis tarif masing-masing jalur. Untuk informasi lebih lanjut tentang tarif perjalanan dan untuk membeli tiket bis secara online, silakan kunjungi situs resmi jadwal Angkot Bis? Semua jalur Angkot dan jadwal di Medan dapat ditemukan di Aplikasi Moovit. Moovit memberi anda panduan untuk rute Angkot dan menyediakan navigasi langkah demi langkah yang diperbarui pada 2 de Maio de 2023 Parasopir angkot yang positif narkoba itu diserahkan ke BNN. Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Medan Iswar Lubis mengatakan ada sekitar 11 ribu angkot di Medan yang tercatat di pihaknya. Jumlah Medan, β Bingung mau naik angkot di Medan, Ini rute angkot terbaru untuk wisatawan di mana Kendati transportasi online telah menyebar dan menjamur, namun masyarakat masih banyak yang memilih naik angkot alias angkutan kota. Bagi sebagian orang, angkot masihlah menjadi transportasi primadona karena harganya yang lumayan ramah di kantong. Apalagi bagi yang ingin melakukan perjalanan jauh, tentu naik angkot akan lebih hemat dibandingkan naik taksi online atau becak yang ongkosnya bisa berpuluh kali lipat. Begitu juga di Medan, setelah munculnya transportasi online, para supir angkot tak lantas kehilangan pelanggannya. Masih banyak orang yang setia menggunakan angkot setiap harinya. Bagi sebagian orang, angkot masih menjadi alat transportasi pilihan, karena harganya yang cukup murah dan ramah di kantong. Apalagi bagi yang ingin melakukan perjalanan yang cukup jauh, tentunya dengan naik angkot akan menghemat biaya dibandingkan dengan naik taksi online dan becak yang ongkosnya bisa berkali lipat. Dilansir dari laman Selasa, 7/6/2022, inilah rute angkot Medan Agar tak bingung, berikut kami rangkum rute atau trayek angkot-angkot di Kota Medan. Angkot Nomor 01 Kuning Rute Simp. Permina β Tanjung Morawa β Simp. Kayu Besar β Lubuk Pakam Angkot Nomor 02 Kuning Rute Jl. Karya β Bundaran Sekip β Petisah β Plaza Medan Fair β Jl. Iskandar Muda-Simp. Brimob β Simp. Kampus β P. Bulan β Simp. Pos β Titi Kuning β Simp. Limun β β Jl. Halat β Jl. AR Hakim β Jl. Denai β Perumnas Mandala Angkot Nomor 03 Kuning POLDASU β Amplas β Jl. Sisingamangaraja β Garuda Plaza Hotel β Sambu Angkot Medan KPUM Nomor A03 Kuning UNIMED β Jl. Pancing β Aksara β Pasar V Desa Martoba/ Batas Kota Angkot N03 Kuning Tuntungan β Lau Bakeri β Tanjung Anom β Pajak Melati β Simp. Pemda β Simp. Pos βTiti Kuning β Amplas β Tanjung Morawa β Lubuk Pakam Angkot POVRI 04 Jalan Perum Indah / Eka Rasmi β Ikip Baru/Bts Kota. PP Angkot KPUM 05 Kuning Jalan β Mariendal β PP Angkot POVRI 05 Jalan Deli Tua / Bts Kota β Veteran / P. Psr . PP Angkot Nomor 06 Kuning Pinang Baris β Pajak Melati β Simp. Pemda β Tanjung Sari β TASBI Pintu 1 β Mansyur β USU β Simp. Kampus β Simp. Brimob β Jl. S. Parman β Jl. Monginsidi β H. Juanda β Jl. Sisingamangaraja β Amplas Angkot KPUM 07 Kuning Jalan T. Amplas β Teladan-Letda Sujono / Batas Kota β PP07 Amplas β Jl. Sisingamangaraja β Aksara β Jl. Pancing β Tembung Angkot CV Medan Kobun 07 Jalan Tembung / Bts Kota β Veteran / P. Psr. PP Angkot KPUM 08 Kuning Jl. Palang Merah β B Katamso β Istana Maimun β Pancing-Titi Kuning β Deli Tua Angkot KPUM 10 Kuning Perumnas Simalingkar β Simp. Pos β Padang Bulan β Simp. Kampus β Simp. Brimob β Pringgan β Jl. Hayam Wuruk β Jl. S. Parman β Jl. Jend. Sudirman β Taman Beringin β Kantor Gubernur β Sun Plaza β Simp. Selecta β Jl. Palang Merah β Jl. Sutomo β Sambu β Aksara. Pastikan naik angkot dengan benar ya, jangan sampai salah arah.
Medanadalah ibu kota provinsi Sumatra Utara, Indonesia.Kota ini merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah DKI Jakarta dan Surabaya serta kota terbesar di luar pulau Jawa. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kuala Namu yang merupakan bandara
ArticlePDF AvailableAbstractKeterandalan dan kenyamanan pengalaman perjalanan dengan angkot dapat ditingkatkan dengan cara modernisasi, khususnya dengan penyediaan layanan informasi. Dalam studi ini, kami memperkenalkan konsep layanan informasi real-time kepada pengguna angkot, dan mengeksplorasi tingkat keinginan pengguna dalam semakin menggunakan angkot setelah dilengkapi layanan informasi tersebut. Baik karakteristik sosio-ekonomi maupun perjalanan dipergunakan untuk memprediksi tingkat keinginan tersebut. Responden yang merupakan pengguna angkot di Kota Medan diwawancarai dengan instrumen kuesioner terstruktur, dan terkumpul sebanyak 385 orang. Model logit ordinal kemudian dispesifikasikan dalam beberapa kombinasi variabel bebas yang memiliki korelasi baik. Terdapat 2 variabel sosioekonomi ukuran rumah tangga menengah, dan status sebagai pelajar dan 2 variabel karakteristik perjalanan frekuensi kategori rendah, dan menengah yang signifikan mempengaruhi probabilitas menaikkan tingkat keinginan pengguna. Layanan informasi cenderung diinginkan oleh pengguna, dan dapat meningkatkan keinginan untuk menggunakan angkot meskipun hanya berlaku bagi kelompok tertentu. Sekurang-kurangnya, skenario cenderung menguatkan loyalitas pengguna eksisting. Pengguna kendaraan pribadi adalah salah satu yang kemungkinan berpersepsi biasa saja akan penambahan layanan ini. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeAuthor contentAll content in this area was uploaded by Reynaldo Siahaan on Oct 10, 2021 Content may be subject to copyright. JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 31 Keinginan Menggunakan Angkot di Kota Medan dengan Peningkatan Layanan Informasi Reynaldo SIAHAAN1*, Tommy Iswan LASE1 1Program Studi Teknik Sipil, Universitas Katolik Santo Thomas, email Sejarah artikel Diserahkan Dalam bentuk revisi Diterima Tersedia online Abstract The reliability and comfort of the angkot travel experience can be improved by means of modernization, particularly by providing information services. In this study, we introduce the concept of real-time information services to angkot users, and explore the usersβ willingness to use angkot more after the implementation of such information services. Both socio-economic and travel characteristics are used to predict the level of willingness. Respondents who are angkot users in the city of Medan were interviewed using a structured questionnaire, and 385 responses were collected. The ordinal logit model is then specified in several combinations of independent variables that possess a good statistical correlation. There are 2 socioeconomic variables medium household size, and status as a student and 2 travel characteristics variables low trip frequency, and medium trip frequency that affect the likelihood of increasing the user's willingness to use more. Information services tend to be desired by users, and can increase the desire to use angkot even if it only applies to certain groups. At least, this kind of service would strengthen the loyalty of existing users. Private vehicle owners are possibily the group who have indifferent perception of the addition of such information services. Keywords paratransit, information services, improvement scenario, logit ordinal model Abstrak Keterandalan dan kenyamanan pengalaman perjalanan dengan angkot dapat ditingkatkan dengan cara modernisasi, khususnya dengan penyediaan layanan informasi. Dalam studi ini, kami memperkenalkan konsep layanan informasi real-time kepada pengguna angkot, dan mengeksplorasi tingkat keinginan pengguna dalam semakin menggunakan angkot setelah dilengkapi layanan informasi tersebut. Baik karakteristik sosio-ekonomi maupun perjalanan dipergunakan untuk memprediksi tingkat keinginan tersebut. Responden yang merupakan pengguna angkot di Kota Medan diwawancarai dengan instrumen kuesioner terstruktur, dan terkumpul sebanyak 385 orang. Model logit ordinal kemudian dispesifikasikan dalam beberapa kombinasi variabel bebas yang memiliki korelasi baik. Terdapat 2 variabel sosioekonomi ukuran rumah tangga menengah, dan status sebagai pelajar dan 2 variabel karakteristik perjalanan frekuensi kategori rendah, dan menengah yang signifikan mempengaruhi probabilitas menaikkan tingkat keinginan pengguna. Layanan informasi cenderung diinginkan oleh pengguna, dan dapat meningkatkan keinginan untuk menggunakan angkot meskipun hanya berlaku bagi kelompok tertentu. Sekurang-kurangnya, skenario cenderung menguatkan loyalitas pengguna eksisting. Pengguna kendaraan pribadi adalah salah satu yang kemungkinan berpersepsi biasa saja akan penambahan layanan ini. Kata kunci angkot, layanan informasi, skenario perbaikan, model logit ordinal JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 32 1. Pendahuluan Kota Medan merupakan ibukota provinsi sekaligus kota terbesar di Provinsi Sumatera Utara. Kota ini dihuni oleh sekitar lebih dari 2 juta jiwa dalam lahan seluas 265,1 km2 BPS, 2018. Sama halnya dengan kota besar dan padat lainnya di Indonesia, sepeda motor cenderung menjadi moda transportasi populer di masyarakat. Di tengah mudahnya mendapatkan sepeda motor dan pesatnya perkembangan angkutan berbasis aplikasi, angkot merupakan sarana transportasi publik yang masih dibutuhkan. Hal ini terutama tepat bagi kalangan masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Bahkan, masyarakat pengguna angkutan berbasis aplikasi sebagian besar juga adalah pengguna angkot Zebua, 2020. Angkutan kota, atau biasa disebut angkot, merupakan moda transportasi yang tergolong paratransit karena natur operasi dan pengelolaannya yang masih relatif fleksibel. Paratransit bermula dari angkutan informal, yang merupakan moda transportasi utama bagi khususnya kota dengan tingkat pendapatan yang rendah Cervero & Golub, 2007. Moda paratransit sendiri memiliki jenis yang beragam di berbagai negara berkembang Phun & Yai, 2016, tetapi memiliki peran bersejarah yang sama yakni alternatif utama transportasi publik di masa lampau. Seiring dengan berkembangnya tingkat pendapatan dan motorisasi, sebagian pengguna paratransit cenderung beralih ke kendaraan pribadi baik sepeda motor maupun mobil Senbil, dkk., 2007. a b Gambar 1. a armada angkot b komparasi ukuran angkot dan armada TemanBus eksisting Selain akibat bertambahnya pendapatan, penurunan jumlah pengguna angkot paratransit disebabkan pula oleh lemahnya layanan seperti kenyamanan tempat duduk, pencahayaan, kebersihan, dsb., ketepatan waktu, dan keterandalan Rahman, dkk., 2016; Siahaan, dkk., 2020. Pada praktiknya, memang sulit bagi penumpang angkot mengestimasi waktu perjalanannya, serta mengandalkan angkot untuk efisiensi waktu. Jika ada layanan informasi yang memberi wawasan real-time tentang angkotnya, penumpang dapat mengantisipasi bagaimana dia akan menghabiskan waktunya. Secara tidak langsung, ketersediaan informasi akan memberikan kenyamanan dalam perjalanan yang sedang dilakukan Matsumoto & Hidaka, 2015; Polzin, 2016. Langkah strategis untuk meningkatkan kualitas ketepatan waktu dan keterandalan diprediksi dapat meningkatkan kepuasan pengguna angkot secara signifikan Rahman, dkk., 2016; Redman, dkk., 2013. Lebih lanjut, ada kemungkinan untuk meningkatkan loyalitas baik pengguna yang sudah rutin maupun yang masih sesekali. Baik karakteristik sosio-ekonomi maupun karakteristik perjalanan memiliki efek dalam keputusan masyarakat untuk memilih transportasi informal contoh angkot dalam bepergian Gadepalli, dkk., 2020. Dalam studi ini, kami menginvestigasi efek karakteristik tersebut terhadap tingkat keinginan pengguna angkot untuk lebih loyal jika ditambahkan dengan skenario fitur layanan angkot yang informatif. Dengan demikian, kita dapat mengidentifikasi kelompok pengguna yang mana yang akan cenderung lebih mengandalkan angkot ke depannya. Pada subbagian berikutnya akan dijelaskan mengenai layanan informasi yang diperkenalkan kepada pengguna angkot sebagai responden. Target akhir penelitian ini adalah tidak hanya melihat kecenderungan loyalitas pengguna, tetapi juga mengidentifikasi karakteristik pengguna yang akan berpengaruh positif secara signifikan. JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 33 2. Pendefinisian Layanan Informasi Penyediaan layanan informasi dalam transportasi publik bukanlah hal yang baru. Praktiknya beragam dan sudah berkembang sangat lama. Sistem layanan informasi pada angkutan umum yang paling mudah kita kenal adalah promosi brosur, leaflet, dan peta rute kota. Pada dasarnya penumpang disajikan sejumlah informasi mengenai operasi sistem angkutan umum yang sedang mereka gunakan. Informasi yang disediakan bervariasi, tetapi yang paling umum adalah rute armada, waktu kedatangan armada, lokasi armada, titik lokasi halte untuk bus, kondisi lalu lintas dan penutupan jalan. Berkat kemajuan teknologi, data yang disampaikan kepada pengguna angkutan biasanya bersifat real-time waktu nyata, sehingga sangat bermanfaat ketika sedang dalam perjalanan menggunakan angkutan umum. Media penyediaan informasi yang lazim ditemukan di kota-kota besar di dunia, termasuk di DKI Jakarta, adalah layar informasi dan aplikasi ponsel pintar. Keduanya berbasis real-time. Layar informasi Transjakarta menampilkan estimasi waktu kedatangan armada berikutnya di setiap halte. Aplikasi ponsel seperti Trafi, Moovit, ataupun Whereβs My Bus menampilkan lokasi armada angkutan umum secara real-time di tangan penggunanya. Di Kota Medan, aplikasi sejenis ini baru saja dipopulerkan kepada masyarakat oleh jasa angkutan TemanBus, BTS Trans Metrodeli, yang diresmikan akhir tahun 2020 lalu. Layanan BTS maupun aplikasi Teman Bus dirilis jauh setelah survei dan penelitian ini dilakukan. a b Gambar 2. a Layar Informasi Halte Transjakarta b Mobile Apps Whereβs My Bus Kami melakukan studi sebelumnya mengenai jenis informasi apa yang diinginkan oleh pengguna angkot di Kota Medan. Dalam studi yang sama, pengguna angkot diperkenalkan terlebih dahulu tentang konsep layanan informasi yang menjadi topik penelitian ini. Waktu kedatangan armada angkot dan jumlah bangku tersedia adalah contoh informasi yang diinginkan oleh pengguna angkot di Kota Medan Siahaan, dkk., 2020. Sebagian penumpang mudah memahami konsep ini dengan baik, terutama mereka yang berusia tergolong muda. Pada survei tersebut, penumpang yang tidak dapat mengerti konsep layanan yang kami maksud tidak diikutsertakan sebagai responden penelitian. Hal yang sama dilakukan pada survei data primer untuk penelitian ini. 3. Metodologi Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara responden menggunakan instrumen kuesioner angket yang terstruktur. Terdapat 2 tipe pertanyaan berbentuk pilihan yang digunakan, yakni pilihan berganda dan rating scale question. Untuk tipe pertanyaan dengan rating, kami menggunakan Skala likert dengan ukuran 1 hingga 7, dimana 1 berarti sangat negatif/rendah sedangkan 7 mewakili jawaban sangat positif/tinggi. Jumlah sampel minimum diestimasi menggunakan formula Cochran 2007 dengan tingkat kepercayaan 95%. Oleh karena tidak tersedianya data terbuka mengenai jumlah pengguna angkot, kami menggunakan asumsi jumlah penumpang potensial sebagai ukuran populasi. Penumpang potensial adalah mereka yang berusia 15-60 tahun, yang merupakan usia wajar untuk bisa bepergian sendiri menggunakan angkot. Dari populasi sekitar 1,5 juta jiwa dan taraf kekeliruan sebesar 0,05 maka diperoleh jumlah sampel minimum sebanyak 385 orang. Jumlah ini konsisten dengan beberapa penelitian yang telah kami lakukan sebelumnya JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 34 Siahaan, dkk., 2020; Siahaan, dkk., 2020, dan kami temukan memberikan kualitas data yang cukup baik. Survei dilakukan sebelum masa pandemi, yakni pada akhir tahun 2019 sehingga tidak ada efek persepsi akan dampak dan bahaya pandemi dalam jawaban responden. Penyebaran kuesioner dilakukan baik on-board maupun roadside Richardson, dkk., 1995; Zmud, dkk., 2013. Lokasi survei dipilih berdasarkan beberapa rute yang dinilai memiliki jumlah penumpang yang cukup tinggi dan melalui pusat-pusat aktivitas di Kota Medan. Dengan mempertimbangkan panjang formulir survei yang harus diselesaikan oleh responden, survei roadside memberikan hasil pengumpulan yang relatif lebih mudah dan cepat dibandingkan on-board. Kuesioner dibagi ke dalam 3 subbagian untuk kebutuhan pengelompokan jenis data. Bagian pertama berisi pertanyaan yang berkaitan dengan karakteristik sosial-ekonomi responden. Bagian kedua berisi pertanyaan yang berkaitan dengan karakterisitk perjalanan responden. Pada bagian ketiga, pertanyaan mengenai tingkat keinginan responden menggunakan angkot jika ada perbaikan atau peningkatan layanan informasi pada angkot. Korelasi antara karakteristik penumpang dengan tingkat keinginan menggunakan angkot dengan peningkatan layanan informasi dianalisis regresi menggunakan model logit ordinal. Tingkat keinginan menggunakan angkot diperlakukan sebagai variabel Y terikat ordinal. Sementara, karakteristik penumpang baik sosio-ekonomi maupun perjalanan, diperlakukan sebagai variabel bebas. Untuk keseluruhan analisis, variabel dengan p-value di bawah 0,05 dinilai signifikan secara statistik. Ketika berhadapan dengan data yang sifatnya interval rating, model regresi logistik lebih tepat digunakan karena akan memberikan hasil yang lebih logis. Model logit ordinal sendiri merupakan salah satu variasi regresi logistik untuk data variabel Y terikat yang memiliki tipe ordinal Harrell, 2015. Rekapitulasi item variabel karakteristik yang dikumpulkan dalam kuesioner dapat dilihat pada Tabel 1. Dengan mempertimbangkan tipe data pada masing-masing item, kecuali usia dan tingkat keinginan, variabel kategorial dimodifikasi menjadi variabel dummy. Tabel 1. Variabel yang dipertimbangkan dalam model Jenis Kelamin kategorial 1=laki-laki, 0=perempuan Status kategorial single, berkeluarga Pekerjaan kategorial karyawan kantoran, buruh, pelajar, lainnya Ukuran rumah tangga keluarga kategorial kecil, sedang, besar Penghasilan bulanan kategorial kecil, sedang, besar Pengeluaran transportasi dalam sebulan kategorial kecil, sedang, besar Ongkos perjalanan kategorial kecil, sedang, besar Keperluan menggunakan angkot kategorial pendidikan, bekerja, lainnya Frekuensi menggunakan angkot perminggu kategorial rendah, menengah, tinggi Jarak perjalanan menggunakan angkot kategorial dekat, menengah, jauh Lama tunggu angkot yang dirasakan kategorial singkat, menengah, panjang Lama berjalan menuju lokasi angkot kategorial singkat, menengah, panjang Durasi perjalanan menggunakan angkot kategorial singkat, menengah, panjang Moda transportasi rutinitas harian 4 kategorial Hal yang membuat frustasi ketika ingin naik/cari angkot 3 kategorial Tingkat keinginan menggunakan angkot jika ada peningkatan layanan pada angkot 4. Statistik Deskriptif Responden Total kuesioner yang diisi dan terkumpul adalah mencapai 450 set. Meskipun demikian, untuk kebutuhan konsistensi dan kualitas data, maka sejumlah 65 set tidak diikutsertakan dalam analisis. Jumlah 385 juga diputuskan karena sesuai dengan kebutuhan sampel minimum. Dengan adanya peningkatan layanan, terutama dalam hal layanan informasi, pengguna angkot diminta menyatakan seberapa tinggi keinginan mereka untuk semakin JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 35 menggunakan/loyal terhadap angkot untuk perjalanannya sehari-hari. Tabel 2 berikut ini menyajikan distribusi tingkat keinginan responden yang merupakan pengguna angkot di Kota Medan. Angka 1 berarti keinginan untuk menggunakan rendah, sedangkan angka 7 bermakna keinginan sangat tinggi. Hasil kuesioner menunjukkan mayoritas >75% pengguna angkot, baik kelompok usia manapun, memiliki keinginan yang tinggi untuk semakin menggunakan angkot jika layanan informasi yang disebutkan terealisasi. Tabel 2. Distribusi respon tingkat keinginan dengan peningkatan layanan informasi berdasarkan gender dan usia jumlah responden N 385 Tabel 3 menyajikan distribusi responden bedasarkan pertanyaan mengenai karakteristik sosio-ekonomi dan demografi yang terdapat dalam kuesioner. Tabel 4 menunjukkan karakteristik perjalanan responden penumpang menggunakan angkot. Tabel 3. Rangkuman frekuensi respon karakteristik sosial ekonomi responden Karakteristik sosio-ekonomi Pilihan jawaban Ukuran rumah tangga / jumlah anggota keluarga Pengeluaran untuk transportasi selama sebulan Moda transportasi yang digunakan JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 36 Karakteristik sosio-ekonomi Pilihan jawaban Tabel 4. Rangkuman frekuensi respon karakteristik perjalanan responden Alasan utama menggunakan angkot Tidak bisa menyetir mobil dan SP Tidak punya kendaraan pribadi Ongkos murah dari kendaraan pribadi cuaca tidak baik hujan, terik Keperluan menggunakan angkot Belanja/rekreasi/jalan-jalan Frekuensi menggunakan angkot dalam seminggu Sangat jarang, sangat tidak tentu Jarak perjalanan menggunakan angkot Durasi perjalanan menggunakan angkot Tarif ongkos perjalanan pada umumnya Lama waktu tunggu angkot yang dirasakan Lama berjalan menuju lokasi angkot yang dirasakan Hal yang membuat frustasi saat naik atau cari angkot adakah bangku kosong pada angkot? berapa lama lagi angkot saya akan tiba? dimana posisi angkot saya berikutnya? 5. Hasil Spesifikasi dan Pengujian Model Untuk mendapatkan model logit ordinal yang baik, perlu dilakukan uji coba dan modifikasi yang berulang terhadap model yang dibangun Hosmer, Lemeshow & Sturdivant, 2013. Terkait hal ini, terdapat sejumlah pengujian statistik yang harus dilakukan. Dalam subbagian ini akan dijelaskan beberapa pengujian yang dilakukan, antara lain analisis korelasi dengan JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 37 teknik koefisien kontingensi untuk variabel kategorial, uji multikolinieritas, uji goodness of fit, uji parallel lines, uji simultan, serta uji parsial, koefisien determinasi pseudo R2. Aplikasi statistik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah STATA. Mayoritas variabel yang digunakan merupakan variabel kategorial biner. Dalam hal ini, analisis korelasi dengan koefisien kontigensi lebih tepat dilakukan untuk mengidentifikasi kualitas asosiasi variabel tersebut terhadap variabel terikatnya. Hasil analisis korelasi disajikan pada Tabel 5. Variabel bebas yang bertipe kategorial telah disajikan pada Tabel 1 sebelumnya. Terdapat total 30 variabel kategorial, yang mana diantaranya terdapat 11 variabel yang secara statistik minimum Sig. 0,5 berjumlah sepuluh 10, antara lain pekerjaan sebagai buruh, pengeluaran untuk kebutuhan transportasi, pengguna moda harian angkutan online, keperluan perjalan untuk kegiatan pendidikan, durasi perjalanan menengah, ongkos perjalanan, dan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi mendapatkan angkot. Kesepuluh variabel ini selanjutnya tidak diikutsertakan dalam model. Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengidentifikasi adanya variabel bebas yang saling bekorelasi. Hal ini dapat mengakibatkan estimasi prediktor yang sangat sensitif. Multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value, atau nilai Variance Inflation Factor VIF > 10. Indikator multikolinieritas disajikan pada Tabel 5. Dalam aplikasi Stata, dua 2 variabel yang memiliki gejala ini dibuang secara langsung dari model. Dua variabel tersebut adalah waktu mencapai tempat angkot, dan kebutuhan informasi tentang bangku kosong. Oleh karena diyakini bahwa kebutuhan pengguna akan informasi lebih menjelaskan keinginannya untuk lebih menggunakan angkot, maka variabel waktu-mencapai tidak diikutsertakan. Kami melakukan uji coba terhadap 3 model logit ordinal, dimana masing-masing model menggunakan jumlah variabel dan variabel bebas yang berbeda. Spesifikasi model 1 adalah hanya variabel karakteristik sosio-ekonomi yang dipertimbangkan. Model 2 dibuat dengan mempertimbangkan hanya variabel yang memiliki korelasi yang tinggi dan signifikan berdasarkan Tabel 5. Sementara itu, Model 3 dibuat dengan mempertimbangkan seluruh variabel karakteristik sosio-ekonomi maupun variabel karakteristik perjalanan. Spesifikasi dan hasil pengujian model disajikan seluruhnya pada Tabel 6. Uji simultan dilakukan untuk mengecek apakah model dengan variabel yang kita masukkan adalah signifikan secara statistik jika dibandingkan dengan model tanpa variabel tersebut. Dalam aplikasi Stata indikator pengujian ini ditunjukkan oleh nilai LR chi-square dan Prob > chi2. Ketiga model memenuhi kriteria ini dan signifikan secara statistik jika menggunakan masing-masing variabel dalam masing-masing model. Demikian pula, LR test juga menunjukkan bahwa penambahan variabel dari Model 1 hingga Model 3 meningkatkan kualitas model yang dibangun. Dari hasil analisis disajikan pula nilai McFadden Pseudo R2 untuk ketiga model, yakni secara berurutan 0,044 Model 1; 0,054 Model 2; 0,062 Model 3. Nilai Pseudo R2 tidak sama dengan R2 sehingga tidak dapat sertamerta diinterpretasikan dengan cara yang sama. Kesuasian goodness of fit model logit ordinal dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dalam penelitian ini, GoF dari ketiga model diuji dengan PR test Fagerland & Hosmer, 2017. Tes ini menggunakan indikator hasil kalkulasi Pearson chi-square dan deviance statistics pada klasifikasi silang pola kovariat dengan frekuensi respons yang diamati dan diperkirakan. Nilai Pearson chi-square di atas 0,05 pada tingkat kepercayaan 95% menyatakan GoF yang baik. Hasil analisis menunjukkan Model 2 dan 3 memiliki kualitas kesesuaian yang baik, sedangkan Model 1 tidak memenuhi kriteria ini. JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 38 Tabel 5. Hasil uji korelasi koefisien kontingensi dan uji multikolinearitas variabel Variabel Covariate Kategorial Gender [1=pria; 0=wanita] Status menikah [1=menikah; 0=belum] Ukuran rumah tangga kecil Ukuran rumah tangga menengah Pekerjaan Karyawan white collar Pekerjaan Buruh blue collar Penghasilan bulanan besar Penghasilan bulanan menengah Pengeluaran transportasi rendah Pengeluaran transportasi tinggi Moda transportasi harian angkot Moda transportasi harian kendaraan pribadi Moda transportasi harian angkutan online Frekuensi pengunaan rendah Frekuensi pengunaan menengah Jarak perjalanan menengah Durasi perjalanan menengah Ongkos perjalanan menengah Waktu mencapai angkot singkat Waktu mencapai angkot menengah Butuh informasi bangku kosong Butuh informasi waktu kedatangan * ** ***korelasi yang cenderung lebih baik dibandingkan variabel lainnya ^menunjukkan gejala multikolinearitas Uji Parallel Lines dilakukan pada setiap model untuk mengetahui nilai koefisien slope. Dalam konsep statistika, slope menunjukan seberapa besar kontribusi yang diberikan suatu variabel independen terhadap variabel dependen. Asumsi parallel lines tidak dilanggar ketika hasil analisis chi-square menghasilkan nilai Sig. lebih dari 0,05 pada tingkat kepercayaan 95%. Di antara ketiganya, hanya Model 3 yang memberikan nilai di atas 0,05. Model 1 dan 2 tidak memenuhi kriteria ini sehingga dapat dikatakan kedua model logit tersebut cenderung tidak layak digunakan. Berdasarkan pengujian terhadap ketiga spesifikasi model yang diajukan, dalam penelitian ini Model 3 dilihat sebagai yang paling baik untuk selanjutnya diinterpretasi. JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 39 Informasi yang diinginkan Keinginan menggunakan angkot Cutpoints ***signifikan pada level 99% Sig. < 0,01 **signifikan pada level 95% Sig. < 0,05 *signifikan pada level 90% Sig. < 0,1 aparameter referensi di-set 0 karena redundan Ξ² parameter estimate OR odds ratio Tabel 6. Analisis logistik ordinal variabel yang berelasi dengan tingkat keinginan menggunakan angkot dengan peningkatan layanan informasi JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 40 Asosiasi Karakteristik Sosio-Ekonomi dan Karakteristik Perjalanan tehadap Tingkat Keinginan Menggunakan Angkot Tabel 6 menampilkan hasil estimasi koefisien masing-masing variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dari 21 variabel dalam Model 3, hanya 4 prediktor yang signifikan secara statistik minimal pada tingkat kepercayaan 90% Sig. < 0,100. Pengguna yang berlatarbelakang rumah tangga beranggotakan 5-6 orang memiliki kecenderungan untuk lebih berkeinginan menggunakan angkot jika layanan informasi ditingkatkan. Lebih lanjut, pengguna dari kalangan pelajar juga memiliki kecenderungan lebih ingin memakai angkot jika didukung layanan informasi yang dimaksud dalam penelitian ini. Kedua variabel ini mempunyai koefisien yang sesuai ekspektasi logis peneliti. Sementara itu, dua variabel yang merepresentasikan frekuensi penggunaan menunjukkan estimasi koefisien yang cukup menarik. Kedua variabel frekuensi memiliki koefisien bertanda negatif, yang berarti pengguna angkot yang tidak rutin kurang dari 3 kali seminggu memiliki probabilitas yang lebih rendah untuk semakin menggunakan angkot meskipun ada peningkatan layanan berupa informasi. Meskipun demikian, sebaliknya dapat diprediksi bahwa pengguna rutin kemungkinan akan lebih menggunakan angkot ke depannya. Ditinjau dari nilai Odds Ratio, status sebagai pelajar siswa maupun mahasiswa mempunyai OR yang paling besar 3,249 di antara semua variabel. Hal ini berarti probabilitas meningkatnya tingkat keinginan menggunakan angkot dengan layanan informasi adalah 3,249 kali lebih besar ketika penggunanya adalah pelajar. Hasil ini sesuai dengan ekspektasi dan realitas, karena diketahui dalam penelitian ini maupun survei lain yang pernah dilakukan, bahwa mayoritas pengguna angkot adalah masyarakat kategori pelajar. Efek ini juga kemungkinan didukung karakteristik pelajar yang berasal dari kelompok usia muda, yang mana memiliki literasi digital yang baik. Efek probabilitas yang relatif besar juga ditunjukkan variabel ukuran rumah tangga kategori sedang yakni OR sebesar 2,111. Di samping itu, variabel frekuensi juga menunjukkan OR yang relatif sama bahkan lebih besar dari variabel ukuran rumah tangga. Probabilitas untuk lebih ingin menggunakan angkot bisa turun lebih dari 50% ketika penggunanya bukan penumpang rutin OR=0,329 dan 0,417. Terlepas dari signifikansi masing-masing variabel, mayoritas koefisien yang ditunjukkan variabel-variabel dalam Model 3 ini dapat dikatakan sesuai ekspektasi logis. Sebagai contoh, penumpang yang merasakan waktu tunggu angkot hingga 10 menit, dan yang menginginkan informasi-informasi real-time seperti bangku kosong dan waktu kedatangan angkot, memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk lebih berkeinginan menggunakan angkot ke depannya. Penumpang dengan usia yang lebih tua juga akan cenderung berkemungkinan kecil utnuk lebih menggunakan angkot, terlihat dari koefisiennya yang bernilai negatif. Beberapa variabel yang memberikan hasil menarik adalah penghasilan kategori besar dan jarak perjalanan yang jauh. Variabel penghasilan besar mempunyai koefisien yang bernilai positif, dimana hasil ini di luar ekspektasi karena penumpang dengan penghasilan tinggi cenderung lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi. Dapat dilihat dari hasil survei ini juga bahwa mayoritas pengguna merupakan masyarakat dengan penghasilan di bawah 3 juta Rupiah. Hal ini bisa berarti ada kemungkinan mereka yang secara ekonomi lebih baik akan mempertimbangkan menggunakan angkot ke depannya ketika layanan informasi tersebut diimplementasikan. Sebaliknya, penumpang yang perjalanannya dengan angkot tergolong jauh ternyata kemungkinannya lebih rendah untuk semakin menggunakan angkot jika diberikan layanan baru berupa informasi real-time. Hal ini bisa jadi disebabkan persepsi maupun pengalaman penumpang terhadap kualitas perjalanannya dengan angkot. Dapat dipahami bahwa, layanan informasi real-time berupa waktu kedatangan angkot, informasi bangku kosong, maupun waktu perjalanan, tidak akan membawa pengaruh positif bagi kenyamanan penumpang dalam angkot menunggu sampai ke Diskusi Secara keseluruhan, model yang diperoleh tidak buruk karena memenuhi kriteria terutama goodness of fit yang baik. Meskipun demikian, jumlah variabel yang signifikan secara parsial hanya sebanyak 4 variabel, yakni variabel ukuran rumah tangga menengah, variabel JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 41 pekerjaan sebagai pelajar, dan variabel frekuensi penggunaan. Salah satu hal yang bisa menjadi penyebab hal ini adalah ukuran sampel yang tidak cukup besar, terutama jika dibandingkan relatif terhadap jumlah variabel prediktor yang digunakan dalam model. Ukuran sampel yang tidak cukup mengimbangi jumlah prediktor cenderung akan mempengaruhi secara negatif efek prediktor van Smeden, dkk., 2019. Kemungkinan lain adalah adanya kelemahan pada desain kuesioner maupun proses pengambilan data dari responden. Terakhir, penyebab umumnya yang kita kenal adalah bahwa variabel yang digunakan memang tidak berpengaruh signifikan dan terdapat prediktor-prediktor lain yang lebih berpengaruh tetapi belum digunakan dalam model. Untuk ketiga kemungkinan ini, perlu dilakukan pembuktikan melalui riset sejenis sebagai konfirmasi penyebabnya termasuk juga mendapatkan model yang bisa jadi lebih baik. Pengguna angkot paratransit kita ketahui umumnya adalah masyarakat di kelompok usia muda <30tahun, yang mana memiliki pendapatan tergolong upah rata-rata ataupun di bawahnya. Lebih lanjut, mereka yang menggunakan angkot juga biasanya tidak memiliki alternatif kendaraan pribadi atau minimal memiliki sepeda motor. Kecenderungan ini kita temukan dalam penelitian ini, dan sama dengan yang ditemukan di negara-negara berkembang yang masih bergantung pada paratransit Aworemi, dkk., 2008; Joewono, dkk., 2015; Phun, dkk., 2017; Tarigan, dkk., 2014. Melihat hal ini, mempengaruhi masyarakat, terutama yang sudah punya kendaraan pribadi, untuk lebih banyak menggunakan angkot adalah hal yang sulit. Peluang terbaik justru adalah meningkatkan loyalitas kelompok penumpang angkot yang sudah ada sekarang. Di samping itu, angkot masih bisa menjadi moda alternatif untuk perjalanan-perjalanan tertentu yang tidak rutin bagi masyarakat pengguna kendaraan pribadi. Terlihat ada peluang untuk hal ini dalam model yang dihasilkan studi ini. Angkot saat ini punya citra yang kurang baik dan kuno di masyarakat Kota Medan Siahaan, dkk., 2020. Ketidaknyamanan membawa efek negatif dan membuat orang menghindari angkot. Sebagian pengguna ojek online di Kota Medan bahkan sebelumnya merupakan pengguna angkot yang cukup rutin Zebua, 2020. Operator angkot dan otoritas transportasi punya peran dalam meningkatkan loyalitas penumpang tersebut. Salah satunya dengan modernisasi, khususnya implementasi layanan informasi. Efek positif layanan informasi real-time untuk pengalaman perjalanan transportasi umum bisa dilihat nyata. Pada praktiknya, layanan bus di dunia yang dilengkapi informasi ini sudah merasakan dampak positif dalam hal kepuasan perjalanan Foth & Schroeter, 2010; Watkins, dkk., 2011. Adaptasi layanan ini, minimal dalam bentuk mobile apps, bisa dikatakan bukan ide yang buruk. Pengguna angkot cenderung menerima ketika diperkenalkan dengan konsep ini, dan kita juga menemukan bahwa sebagian dari kelompok pengguna saat ini akan lebih ingin mengandalkan angkot untuk perjalanannya. Ditambah lagi, penyesuaian ongkos bukan masalah besar bagi para penumpang Siahaan, dkk., 2020. 7. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi efek dari karakteristik baik sosio-ekonomi maupun perjalanan terhadap tingkat keinginan menggunakan angkot, secara khusus jika layanan informasi real-time diperkenalkan. Kelompok pengguna angkot umumnya adalah masyarakat ekonomi menengah ke bawah, berusia di bawah 30 tahun, serta mayoritas memiliki sepeda motor atau tidak punya kendaraan pribadi sebagai moda utamanya. Perjalanan dengan angkot biasanya dilakukan untuk jarak yang tidak jauh dan berdurasi singkat. Penumpang umumnya perlu berjalan selama 10 menit hingga mencapai lokasi menunggu angkot, dan dilanjutkan menunggu sekitar 5 menit hingga angkot mereka tiba. Secara umum, ketika menunggu angkot, pengguna angkot resah karena tidak mengetahui kapan angkotnya akan datang maupun apakah ada bangku kosong di angkot tersebut. Jumlah variabel yang signifikan dalam model tergolong sedikit, tetapi masih dapat diterima. Karakteristik sosioekonomi yang memiliki efek signifikan dalam studi ini adalah profesi sebagai pelajar dan ukuran rumah tangga sedang. Keduanya memiliki efek meningkatkan JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 42 probabilitas menggunakan angkot ke depannya. Sedangkan, karakteristik perjalanan yang signifikan mempengaruhi adalah frekuensi perjalanan penumpang rendah dan sedang. Kedua variabel frekuensi tersebut memiliki efek menurunkan probabilitas ingin menggunakan angkot di masa akan datang meskipun ada peningkatan layanan berupa informasi real-time. Nilai Odds Ratio terbesar dimiliki oleh variabel pelajar, yang artinya dari semua kelompok pengguna angkot, pelajar memiliki probabilitas yang terbesar untuk lebih ingin menggunakan angkot ketika layanannya ditingkatkan layanan informasi. Penyediaan layanan informasi adalah fitur yang diinginkan oleh pengguna angkot. Modernisasi ini juga dapat meningkatkan keinginan untuk menggunakan angkot, tetapi tidak bagi semua kelompok pengguna. Meskipun demikian, melihat peran angkot yang masih dapat mendukung sistem transportasi Kota Medan, implementasi layanan informasi baik dalam bentuk mobile apps maupu layar informasi bukanlah suatu ide yang buruk. 8. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kabinet Kerja 2014-2019 atas dukungan hibah dana penelitian di bawah skema Penelitian Dosen Pemula tahun pelaksanaan 2019. 9. Referensi Aworemi, J. R., Salami, A. O., Adewoye, J. O., & Ilori, M. O. 2008. Impact of socio-economic characteristics on formal and informal public transport demands in Kwara state, Nigeria. African Journal of Business Management, 24, 72β76. Cervero, R., & Golub, A. 2007. Informal transport A global perspective. Transport Policy, 146, 445β457. Cochran, W. G. 2007. Sampling techniques. John Wiley & Sons. Fagerland, M. W., & Hosmer, D. W. 2017. How to test for goodness of fit in ordinal logistic regression models. The Stata Journal, 173, 668β686. Foth, M., & Schroeter, R. 2010. Enhancing the experience of public transport users with urban screens and mobile applications. Proceedings of the 14th International Academic Mindtrek Conference Envisioning Future Media Environments, 33β40. Gadepalli, R., Tiwari, G., & Bolia, N. 2020. Role of userβs socio-economic and travel characteristics in mode choice between city bus and informal transit services Lessons from household surveys in Visakhapatnam, India. Journal of Transport Geography, 88, 102307. Harrell, F. E. 2015. Ordinal logistic regression. In Regression modeling strategies pp. 311β325. Springer. Hosmer Jr, D. W., Lemeshow, S., & Sturdivant, R. X. 2013. Applied logistic regression Vol. 398. John Wiley & Sons. Joewono, T. B., San Santoso, D., & Susilo, Y. O. 2015. Paratransit transport in Indonesia Characteristics and user perceptions. Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, 11, 1346β1361. Matsumoto, T., & Hidaka, K. 2015. Evaluation the effect of mobile information services for public transportation through the empirical research on commuter trains. Technology in Society, 43, 144β158. Phun, V. K., Kato, H., & Yai, T. 2017. Characteristics and Perceptions of Paratransit Users in Phnom Penh. Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, 12, 2215β2232. Phun, V. K., & Yai, T. 2016. State of the art of paratransit literatures in Asian developing countries. Asian Transport Studies, 41, 57β77. Polzin, S. E. 2016. Implications to public transportation of emerging technologies. In National Center for Transit Research. Rahman, F., Das, T., Hadiuzzaman, M., & Hossain, S. 2016. Perceived service quality of paratransit in developing countries A structural equation approach. Transportation Research Part A Policy and Practice, 93, 23β38. Redman, L., Friman, M., GΓ€rling, T., & Hartig, T. 2013. Quality attributes of public transport that attract car users A research review. Transport Policy, 25, 119β127. Richardson, A. J., Ampt, E. S., & Meyburg, A. H. 1995. Survey methods for transport planning. Eucalyptus Press Melbourne. JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas 43 Senbil, M., Zhang, J., & Fujiwara, A. 2007. Motorization in Asia 14 countries and three metropolitan areas. IATSS Research, 311, 46β58. Siahaan, R., Sitindaon, C., & Sitohang, O. 2020. Motorcycle Ridersβ Perception of the Characteristics of Paratransit In Medan, Indonesia. Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil, 31, 27β38. Siahaan, R., Tarigan, S. D., & Hutauruk, J. 2020. The quality of information desired by paratransit users in Medan, Indonesia. IOP Conference Series Earth and Environmental Science, 4521, 12118. Tarigan, A. K. M., Susilo, Y. O., & Joewono, T. B. 2014. Segmentation of paratransit users based on service quality and travel behaviour in Bandung, Indonesia. Transportation Planning and Technology, 372, 200β218. van Smeden, M., Moons, K. G. M., de Groot, J. A. H., Collins, G. S., Altman, D. G., Eijkemans, M. J. C., & Reitsma, J. B. 2019. Sample size for binary logistic prediction models beyond events per variable criteria. Statistical Methods in Medical Research, 288, 2455β2474. Watkins, K. E., Ferris, B., Borning, A., Rutherford, G. S., & Layton, D. 2011. Where Is My Bus? Impact of mobile real-time information on the perceived and actual wait time of transit riders. Transportation Research Part A Policy and Practice, 458, 839β848. Zebua, K. 2020. Analisis Kebutuhan Moda Transportasi Online Ojek Online di Kota Medan [skripsi]. Universitas Katolik Santo Thomas. Zmud, J., Lee-Gosselin, M., Carrasco, J. A., & Munizaga, M. A. 2013. Transport survey methods Best practice for decision making. Emerald Group Publishing. JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil JRKMS Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil JRKMS diterbitkan oleh Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas. JRKMS berisi artikel-artikel ilmiah yang meliputi kajian di bidang Teknik khususnya Teknik Sipil seperti Matematika teknik, Mekanika teknik, Analisis struktur, Konstruksi baja, Konstruksi beton, Konstruksi kayu, Konstruksi gelas, Mekanika tanah, Teknik Pondasi, Hidrologi, Hidrolika, Bangunan air, Manajemen konstruksi, Dinamika Struktur, Earthquake Engineering, Informatika, Ilmu Ukur Tanah, Struktur bangunan sipil, Rekayasa Jalan Raya, serta penelitian-penelitian lain yang terkait dengan bidang-bidang tersebut. Terbit dalam 2 dua kali setahun yaitu pada bulan April dan September Penasihat Prof. Dr. Drs. Sihol Situngkir, MBA. Rektor Universitas Katolik Santo Thomas Ketua Penyunting Editor in Chief Ir. Oloan Sitohang, Universitas Katolik Santo Thomas Manajer Jurnal Managing Editor Reynaldo, Universitas Katolik Santo Thomas Anggota Penyunting Editorial Board Medis Sejahtera Surbakti, Universitas Sumatera Utara Dr. Janner Simarmata Universitas Negri Medan Ir. Martius Ginting, Universitas Katolik Santo Thomas Samsuardi Batubara, Universitas Katolik Santo Thomas Mitra Bestari Peer Reviewer Aleksander Purba Universitas Lampung, Indonesia Ir. Binsar Silitonga, Universitas Katolik Santo Thomas, Indonesia Ir. Charles Sitindaon, Universitas Katolik Santo Thomas, Indonesia Dr. Erica Elice Uy De La Salle University, Philippines Dr. Harijanto Setiawan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia Jeffry Swingly Frans Sumarauw Universitas Sam Ratulangi, Indonesia Prof. Dr-Ing. Johannes Tarigan Universitas Sumatera Utara, Indonesia Linda Prasetyorini Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Mia Wimala Universitas Katolik Parahyangan, Indonesia Minson Simatupang Universitas Halu Oleo, Indonesia Dr. Mochamad Raditya Pradana Keppel Marine and Deepwater Technology, Singapura Dr. Senot Sangadji Universitas Sebelas Maret, Indonesia Ir. Simon Dertha, Universitas Katolik Santo Thomas, Indonesia Dr. Thi NguyΓͺn Cao Tien Giang University, Viet Nam Ilustrator Sampul Yulianto, ST., Penerbit & Alamat Redaksi Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas Jl. Setiabudi No. 479-F Tanjung Sari, Medan 20132 Telp. 061 8210161 Fax 061 8213269 email JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas Konten REKAYASA STRUKTUR Hubungan Kuat Tekan dan Kuat Lentur pada Beton Berpori Samsul NASRUL, Gusneli YANTI, & Shanti Wahyuni MEGASARI Evaluasi Perencanaan Pelat Lantai Pada Gedung Yayasan Pendidikan Saffiyatul Amaliyyah Jalan Kemuning Medan Putri Dewi Sekar MAYANTI & NURMAIDAH REKAYASA GEOTEKNIK Studi Perencanaan Pondasi Sumuran Pada Pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi Perbandingan Antara Pondasi Tiang Pancang dan Pondasi Sumuran Soaloon Prima SIMALANGO, Agus PURBA, & Kasimir SAWITO REKAYASA TRANSPORTASI Keinginan Menggunakan Angkot di kota Medan dengan Peningkatan Layanan Informasi Reynaldo SIAHAAN & Tommy Iswan LASE MANAJEMEN KONSTRUKSI Pengendalian Biaya dan Waktu dengan Metode Earned Value Studi Kasus Rancang dan Bangun Sistem Penyediaan Air Minum Kota Dumai 450 LPD Tahap 1A Edhi Pandu SUKMONO, ZAINURI, & Widya APRIANI Estimasi Besarnya Biaya Proyek Akibat terjadinya Rework pada Pekerjaan Finishing Ni Kadek Sri Ebtha YUNI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Pelaksanaan Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja SMK3 Pada Proyek Kontruksi, Studi Kasus di Kota Jakarta Edison Hatoguan MANURUNG, Kasimir SAWITO, & Isni Rizky YUSHADI hal. 1-8 9-20 21-29 31-43 45-54 55-65 67-72 JURNAL REKAYASA KONSTRUKSI MEKANIKA SIPIL JRKMS Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 p-ISSN 2614-5707 e-ISSN 2715-1581 Fakultas Teknik Universitas Katolik Santo Thomas Pengantar Redaksi Puji dan syukur kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmatNya kami dapat menyelesaikan penerbitan Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil JRKMS Volume 4 Nomor 1, di bulan Mei tahun 2021 ini. Jurnal ini fokus pada beragam subbidang dalam Teknik Sipil antara lain Rekayasa Struktur, Rekayasa Geoteknik, Rekayasa Transportasi, Teknik Sumber Daya Air, dan Manajemen Konstruksi. Namun, tidak menutup kesempatan bagi subbidang lainnya yang berkaitan dengan keilmuan Teknik Sipil. Memasuki tahun ke-2 dalam kondisi pandemi COVID-19, keterbatasan dalam melakukan penelitian tidak menurunkan produktivitas kita dalam meneliti serta mempublikasikannya. Penelitian tetap harus dijalankan dan produktivitas peneliti di Indonesia masih harus terus berkembang. Dalam edisi ini, terdapat 7 artikel yang terdiri atas dua 2 artikel dalam topik Rekayasa Struktur, satu 1 artikel dalam topik Rekayasa geoteknik, satu 1 artikel dalam topik Rekayasa Transportasi, dua 2 artikel dalam topik Manajemen Konstruksi, dan satu 1 artikel dalam topik Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3. Redaksi memiliki kerinduan agar semakin banyak peneliti yang menerbitkan karya berkualitasnya di JRKMS untuk mendukung pengembangan wawasan dalam dunia teknik sipil. Apresiasi kami berikan kepada penulis yang tulisannya diterbitkan pada Volume 04 Nomor 01 Mei 2021 ini karena telah menginvestasikan waktu dalam menuangkan ide dan merespon masukan dari mitra bestari hingga karyanya siap untuk diterbitkan. Sebagai penutup, yang menjadi harapan tim editorial adalah semoga jurnal ini dapat menjadi media ilmiah yang berguna bagi civitas akademika, dan perkembangan ilmu pengetahuan serta penelitian di bidang ilmu ketekniksipilan di Indonesia. Salam hangat. Salam sehat. Mei 2021 Tim Editorial ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Reynaldo SiahaanIn developing countries, the uncontrolled rise of private vehicle ownership, such as motorcycles, constitutes a great deal of air pollution in the city. While the motorcycle is quite convenient, public transport lacks many qualities, and for some cities, like Medan, they are limited to paratransit. This study aims to reach an understanding of motorcycle riders' perception of the existing paratransit and its relation to their reasoning to choose the two-wheelers daily. We utilized a structured questionnaire and interviewed 456 daily-commuting riders to assess 13 service aspects of the existing paratransit and their primary reason for using a motorcycle. Our findings suggest that riders collectively agree that affordable fare, easy to find, and short walking distance are the best trait of the existing public transport in Medan. Meanwhile, travel time, time-availability, and hygienic issues are reported to be the most hindering aspects. This perspective is consistent with riders' reasoning behind their mode choice, which is based primarily on time efficiency. This research highlights the comparison of riders' need in commuting and their opinion about the existing paratransit. While it is yet interesting to learn how those aspects weigh in with each other, the result of this study still offers prudent recommendations in developing mode-shifting strategic policies to encourage more public transportation use in Medan city. Reynaldo SiahaanSimon Dertha TariganJosua HutaurukIn many developing cities, like Medan, the state of public transportation is considered inadequate and limited to paratransit, locally known as angkot.β While advanced mass transit systems are still far in the future, improving the paratransit is arguably the most plausible supporting solution at the moment. Paratransit users in Medan have reported to our study that reliability is one of their sources of disappointment. Technological development nowadays should ease the problem through the quality of real-time information provision. In this preliminary study, we conducted surveys to explore usersβ perspective and desire for transit information services. Questionnaire responses from 350 tech-savvy users were collected from several centers of activity and terminals. It is as expected that most respondents experienced uncertainty using the current paratransit, and acknowledged the importance of having information services. Further result shows the userβs high expectancy towards information related to fleet location and arriving time estimation. In general, users were willing to use information services if provided regardless of the additional costs. This preliminary study gives a meaningful view of the opportunity to improve public likeness to this local paratransit service. This research is part of research on perception and preference of paratransit user on real-time information operated paratransit or Intermediate Public Transport IPT systems provide demand responsive transit in many developing countries, often competing with formal public transport systems. Literature on the relative user characteristics of the two modes and their choice behaviour between the systems is limited. This article addresses the gap by presenting a methodology to derive a comprehensive understanding of socio-economic and travel demand characteristics of all transit users in a city. The household survey based data collection and analysis framework is demonstrated for the case of Visakhapatnam, a medium sized Indian city. The variables impacting users' choice between the formal and informal modes were derived through binary logistic regression. It was observed that gender, income and travel time have a significant influence on users' choice between the modes, with waiting time having the maximum impact on mode choice. Therefore, the high frequency services offered by paratransit attract users making shorter logistic regression is one of the most frequently applied statistical approaches for developing clinical prediction models. Developers of such models often rely on an Events Per Variable criterion EPV, notably EPV β₯10, to determine the minimal sample size required and the maximum number of candidate predictors that can be examined. We present an extensive simulation study in which we studied the influence of EPV, events fraction, number of candidate predictors, the correlations and distributions of candidate predictor variables, area under the ROC curve, and predictor effects on out-of-sample predictive performance of prediction models. The out-of-sample performance calibration, discrimination and probability prediction error of developed prediction models was studied before and after regression shrinkage and variable selection. The results indicate that EPV does not have a strong relation with metrics of predictive performance, and is not an appropriate criterion for binary prediction model development studies. We show that out-of-sample predictive performance can better be approximated by considering the number of predictors, the total sample size and the events fraction. We propose that the development of new sample size criteria for prediction models should be based on these three parameters, and provide suggestions for improving sample size survival of paratransit services in Asian developing cities solely depends on usersβ perceptions and degree of acceptance. This paper explores the characteristics and perceptions of paratransit Motodop and Remork users in Phnom Penh. A questionnaire survey was carried out with 479 Motodop and 263 Remork users, between May 13 and 20, 2016. Results showed that Remork users perceived higher service quality and paid higher for the service 356 KHR/min than did Motodop users 248 KHR/min. Older age β₯ 35, lower educated people, and self-employed users tended to perceive a higher service quality of Motodops/Remorks than did their counterparts. Moreover, Motodop users faced a higher risk of traffic accidents or criminal incidents than did Remork users. Majority anticipated better regulations for Motodop/Remork operations including growth control, professional uniform for drivers, standard fare system, and proper pick-up stations. Gathered data are useful for managing paratransit operations in the well known as Angkutan Kota Angkot in Indonesia, has been a major public transport mode in most developing countries. This mode offers public a frequent and flexible service, regulated via a micro cooperation, and operated freely by individuals. The study aims to elaborate the characteristics and user perceptions on the service attributes of Angkot. Data was collected from three Indonesian major metropolitan areas Bandung, Jakarta, and Yogyakarta. Results show that Angkot has a specific market segment. Users experienced that the services received less than their expectation. Security in using the mode has been the priority concern for passengers in all three cities. Angkot shelters need to be improved, organized, and maintained properly to provide acceptable service to passengers. Size and economic development of a city may influence the level of service delivered by operators and/or perceived by systems cause traffic and environmental issues but they also serve as a personalized and flexible public transport mode in response to passenger demand, especially in Asian developing countries. Given the lack of an adequate mass transit system, the paratransit service is indispensable, while a harmonized public transport system has also recently attracted considerable interest. This paper reviews the paratransit literature and summarizes the existing fields of studies, establishes a common terminology for paratransit services, provides a more comprehensive classification scheme for the paratransit system, and discusses potential issues in relation to its sustainability. In the existing literature, we identify four key factors necessary to sustain the paratransit system such as improvements in the quality of service, integration with mass transit systems, promotion of electric paratransit modes, and government support. This information provides insights into strategic planning for increased harmonization of public transport systems in Asian developing regression models are used to describe the relationship between an ordered categorical response variable and one or more explanatory variables. Several ordinal logistic models are available in Stata, such as the proportional odds, adjacent-category, and constrained continuation-ratio models. In this article, we present a command ologitgof that calculates four goodness-of-fit tests for assessing the overall adequacy of these models. These tests include an ordinal version of the HosmerβLemeshow test, the PulkstenisβRobinson chi-squared and deviance tests, and the Lipsitz likelihood-ratio test. Together, these tests can detect several different types of lack of fit, including wrongly specified continuous terms, omission of different types of interaction terms, and an unordered response paper develops empirical models for evaluating the service quality SQ of paratransit. Specifically, several models are developed based on structural equation modeling SEM using twenty-four SQ variables. To calibrate those models, a data set of 2008 paratransit users of Dhaka City are utilized, who were interviewed with a structured questionnaire to know their experience, level of satisfaction and opinion about the existing service as well as their expectations. SEM reveals the observed and latent SQ variables and their relationship with the overall SQ of paratransit. Among the different models developed, the best one is selected using statistical parameters and resemblance with real life expectations. Out of twenty-four SQ variables, Punctuality and Reliabilityβ and Service Featuresβ are respectively found to be the observed and latent variables having the greatest influence on the paratransit SQ. Moreover, the effect of heterogeneity among users on the performance of the best model is investigated. All the study findings support the data collected from the paratransit users. The research outcomes can be utilized by the city transportation officials of developing countries to improve the overall paratransit performance to attract new users as well as retain the current paper looks at the impact of socio-economic characteristics of formal and informal public transport demand in Kwara State, Nigeria. The study is based on a purposively selected set of 256 respondent commuters in the parks of the randomly selected transport enterprises. Evidence from the study shows that income and cost of the trips played prominent roles on the public transport demand in the study area. Further analysis revealed that the respondents who own private transport, also patronize public/private transport companies because their vehicle were not in good condition, and that many factors such as political, economic, social, and technological made them to be off the road at the time of the survey. The paper suggests that government must totally support the informal ad formal public transport sectors private transport companies by providing well-articulated policies to improve the performance of operations and services. PuluhanSupir Angkot Jurusan Medan Binjai Akan Berunjukrasa ke DPRD Sumut Mei 30, 2022 Mei 30, 2022 oleh admin - 3 Dilihat Keterangan Foto : Para supir angkot jurusan Medan Binjai berkumpul di depan BSM Binjai sebelum berangkat menuju kantor DPRD Sumut, Senin (30/5/2022) pagi, sekira Pukul 09.30 Wib.DidugaGelapkan Angkot Pria Paruh Baya Digebuki Massa dan Diseret ke Polsek Medan Labuhan. IniMedanBung.com; 16 Oktober 2021 amuk massa terhadap R sehubungan dengan dugaan aksi penggelapan satu unit angkot dan sepeda motor yang dilakukannya beberapa bulan lalu. Korban amuk massa yang sempat terjatuh ke aspal dan terjerembab ke
Disclaimer Selain informasi yang tercantum dalam artikel ini, Redaksi tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar rute angkot yang sering ditanyakan. Mohon maaf dan terima kasih atas perhatian pembaca sekalian. 1. CV. Desa Maju 45, Rute Letda Sujono / Batas Kota β Jln. Gaperta . PP 12, Rute Helvetia β Olympia PP 2. PT. Mars 13, Rute P. Mandala / Batas Kota β Tj. Gusta Sukadono. PP 60, Rute Aksara- Hayam Wuruk- Pd. Bulan- Pasar I 61, Rute Simalingkar- Pd. Bulan- Belawan 65, Rute Tembung / Batas Kota β Bagan Deli / Belawan. PP 70, Rute P. Mandala / Batas Kota β T. P Baris. PP 71, Rute Tj. Gusta β Tembung / Batas Kota. PP 45, Rute B. Katamso / Batas Kota β Pasar V / Batas Kota. PP 128, Rute Jln. Letda Sujono / Batas Kota-Belawan/Gabion. PP 129, Rute Jln. B. Katamso / Bts Kota β Belawan / Gabion. PP 130, Rute Tj. Selamat / Bts Kota β Belawan / Gabion. PP 131, Rute Jln. Jamin Ginting / Bts Kota β Gabion. PP 133, Rute Tj. Selamat / Bts Kota β P. Pasar / Bts Kota. PP Mitra Transport 141, Rute Pancur Batu / Bts Kota β P. Mandala / Bts Kota. PP 142, Rute Pancur Batu / Bts Kota β Gabion Belawan. PP 143, Rute Tembung Psr X / Bts Kota β Tj. Anom / Bts Kota. PP 144, Rute Desa Martoba / Desa Kelambir V / Bts Kota. PP 145, Rute Tj. Anom / Bts Kota β Tembung Psr X/Bts Kota. PP 146, Rute Rsu. Adam Malik β Hamparan Perak / Bts Kota. PP P26, Rute amplas β β pinang baris 03, Rute simpang Pos β Simpang Melati 30. Amplas β Belawan 4. PT. Nasional Medan Transport K 04, Rute P. Simalingkar β Sp. Bw / Bts Kota. PP. 25, Rute Tj. Selamat / Bts Kota β Veteran / P Psr . PP M27/31, Rute T. Morawa / Bts Kota β Tj. Selamat / Bts Kota. PP M 28, Rute P Iii Simalingkar β Jl. R. Saleh β Veteran / P Psr. PP M 29, Rute Sp. Selayang β Letda Sujono / Bts Kota. PP 5. PT. Povri 04. Rute Perum Indah / Eka Rasmi β Ikip Baru/Bts Kota. PP 05, Rute Deli Tua / Bts Kota β Veteran / P. Psr . PP 15, Rute Titi Kuning / Bts Kota β Tembung/Bts Kota. PP 23, Rute P. Simlingkar B β Lbs/Bts Kota. PP 25, Rute T. Amplas β Jl. Sm. Raja β Tembung / Bts Kota. PP 6. CV. Hikma warna putih 26, Rute Desa Terjun / Bts Kota β T. Amplas. PP 62, Rute T. Amplas β Desa Terjun / Bts Kota. PP 63, Rute T. Belawan β P. Batu / Bts Kota. PP 7. CV. Kobun 03, Rute Sp. Tuntungan / Bts Kota β Jl. Veteran / P. Psr. PP 07, Rute Tembung / Bts Kota β Veteran / P. Psr. PP 62, Rute Tuntungan / Bts Kota . T. Amplas. PP 63, Rute; Kedai Durian / Bts Kota β T. P Baris. PP 8. PT. Rahayu Medan Ceria 41. Tembung / Bts Kota β Rsu. Adam Malik. PP 42. β Kota. PP 43. P. Simalingkar / Bts Kota β P. Mandala / Bts Kota. PP 54. Desa Simalingkar/Bts PP 58. Tj. Anom / Bts Kota β Tembung / Bts Kota. PP 103. Ikip / Medan Estate β Pancur Batu β PP 104. Pd. Bulan- Pringgan- Aksara- UNIMED-PP 105. Terminal Amplas β Marelan β Pancing β Aksara β Komplek Uka Terjun β PP 106. Terminal Amplas β Perumnas Mandala β PP 107. Pancur Batu β Perumnas Mandala β PP 120. T. Pinang Baris β Setia Budi- USU- Pd. Bulan β Titi Kuning- Amplas- PP 125. Medan Amplas- Martubung- Medan Labuhan 9. CV. Laju Deli Sejahtera Martoba/Bts Kota β T. Belawan. PP / Pasar X Batas Kota β T. P Baris. PP 04. P. Batu / Bts Kota β Tembung Psr X / Bts Kota. PP 10. CV. Medan Bus 11. T. Morawa / Bts Kota β Belawan β Gabion. PP 36. Jl. Karya Wisat β Tembung / Bts Kota. PP 45. T. P Baris β Tembung / Bts Kota . PP 47. T. P Baris β P. Mandala / Bts Kota . PP 56. Tj. Morawa / Ts Kota β Belawan β Gabion. PP 135. Amplas- Pd. Bulan- USU- Helvetia. PP 11. Morina 75. Batas Kota / Ikip Unimed β Bagan Deli β PP 80. Perumnas Martubung β Tj. Selamat / Bts Kota β PP 81. Amplas- Belawan 139. Letda Sujono / Batas Kota β Terminal Belawan β PP 140. Terminal Pinang Baris β Letda Sujono / Bts Kota β PP 143. Simalingkar B β Tembung / Batas Kota β PP 12. CV. Wampu Mini 108. Pasar II- P. Bulan- Pringgan- Gatot Subroto β PP 109. T. Morawa / Batas Kota β / Bts Kota β PP 110. Kolam Renang Morina β Klumpang / Bts Kota β PP 123. Medan Permai / Bts Kota β Perum β PP 136. T. Pinang Baris β Sei Rotan / Batas Kota β PP 137. T. Morawa / Bts Kota β Tj Anom / Batas Kota β PP 168. Jln. B. Katamso / Bts Kota β Belawan β PP 13. FA. Mekar Jaya 116. Pasar V / Batas Kota β Terjun / Batas Kota β PP 14. KPUM 03. Ikip / Pasar V β Desa Martoba / Batas Kota β PP 04. Patumbak β UMA β PP 05. β Mariendal β PP 07. T. Amplas β Teladan-Letda Sujono / Batas Kota β PP 08. B. Katamso / Bts Kota β Pancing Bw / Bts Kota β PP 10. P. Simalingkar β Pd. Bulan β Pringgan- Lap. Merdeka- Pancing / Batas Kota β PP 13. Tuntungan / Bts Kota β Rs. Mina / UMA β PP 14. Tembung β Tj. Selamat / Batas Kota β PP 17. Jln. Karya Jasa / B. Kota β Belawan β PP 18. Tj. Selamat / Bts Kota β P. Mandala PP 23. T. Pinang Baris β B. Katamso / Bts Kota β PP 27. Metrologi β Marendal / Batas Kota β PP 28. Letda Sujono / Bts Kota β Gabion β PP 33. Tuntungan / Batas Kota β R Potong β PP 35. Jln. Tb Sihombing / Bts Kota β Baris β PP 37. Johor / Pasar V / Bts Kota β β PP 38. Rs. Adam Malik β Desa Martoba / Bts Kota β PP 39. T. β Pertiwi / SMU XI / Bts Kota β PP 40. Kelambir Lima / Bts Kota β P. Mandala β PP 42. Johor β STM β β Pasar VII 45. Desa Simalingkar B β Letda Sujono / Bts Kota β PP 46. Tj. Selamat β Letda Sujono / Bts Kota β PP 47. T. Pinang Baris β Letda Sujono / Bts Kota β PP 50. T. Pinang Baris β Jermal XI / Bts Kota- PP 51. T. Pinang Baris β Desa Jambu / Bts Kota β PP 52. Padang Bulan β Titi Kuning β Pringgan β Pinang Baris 54. Pasar VII Tj. M. Hilir β Tuntungan / Bts Kota β PP 55. T. Amplas β Letda Sujono / Bts Kota β PP 56. Tj. Selamat β Lau Dendang / Bts Kota β PP 57. Tj. Selamat / Bts Kota β P. Mandala β PP 59. P. Mandala β B. Katamso / Bts Kota β PP 60. P. Simalingkar Martoba / Bts Kota β PP 64. Amplas- Sp. Limun- Sun Plaza 65. Kelambuir V / Bts Kota β T. Pinang Baris β PP 68. Kelambir V / Bts Kota β Petiwi / SMU XI β PP 72. Simpang Bw / Bts Kota β T. Pinang Baris β PP 81. P. Simalingkar β Tembung / Bts Kota β PP 84. SMU XI Pertiwi β Tj. Selamat / Bts Kota β PP 86. T. Pinang Baris / Sentis / Bts Kota β PP 87. Denai Ujung Bts Kota β Belawan β PP 90. Belawan β Delitua β PP 91. Sentis Bw / Batas Kota β T. Amplas β PP 92. Pasar V Johor β Sihombing/Bts Kota β PP A97. KPUM Merah, SM. Raja β Amplas β titi kuning β Pancur Batu 15. PU. Gajah Mada TR 96. Martubung β Tuntungan / Bts Kota β PP TR 97. Pasar Petisah β Tj. Selamat Ujung / Bts Kota β PP TR 98. T. Pinang Baris β Namo Gajah / Bts Kota β PP